Beranda

Selasa, 11 Oktober 2011

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

 Ditulis oleh Makmur ,S.Pd.(diambil dari berbagai Sumber)
1. Program Pengembangan Diri
Dalam  program  pengembangan  diri,  perencanaan dan pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah, yaitu melalui hal-hal berikut.
             a.Kegiatan rutin sekolah
Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah upacara pada hari besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut, dan lain-lain) setiap hari Senin, beribadah bersama atau shalat bersama setiap dhuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman.  
b.Kegiatan Spontan
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang  lain  mengetahui  adanya  perbuatan  yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Contoh kegiatan itu: membuang sampah tidak pada tempatnya,berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh.Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang tidakbaik dan yang baik sehingga perlu dipuji,  misalnya:  memperoleh  nilai  tinggi,menolong orang lain, memperoleh prestasi  dalam  olah raga atau kesenian,berani menentang atau mengkoreksi perila
c. Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam  memberikan  contoh  terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu.Misalnya, berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan..
d. Pengkondisian
Untuk  mendukung  keterlaksanaan  pendidikan budaya dan karakter bangsa maka  sekolah  harus  dikondisikan  sebagai pendukung kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya, toilet yang selalu bersih, bak sampah ada di berbagai tempat dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan teratur.                                                 2. Pengintegrasian dalam mata pelajaran                                                                                                                Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakater bangsa diintegrasikan dalam setiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan RPP. Pengembangan nilai-nilai itu dalam silabus ditempuh melalui cara-cara berikut ini:                                                                     a. mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang tercantum itu sudah tercakup di dalamnya;                       b. menggunakan  tabel  1  yang  memperlihatkan  keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan;                                                                                         c. mencantumkankan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam tabel 1 itu ke dalam silabus;
 mencantumkan  nilai-nilai  yang sudah tertera  dalam silabus ke dalam RPP;                                                   e. mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif  yang memungkinkan  peserta  didik  memiliki  kesempatan  melakukan  internalisasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai; dan        f. memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami  kesulitan untuk  menginternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya dalam perilaku
3. Budaya Sekolah
Budaya sekolah cakupannya sangat luas, umumnya mencakup ritual, harapan, hubungan,  demografi,  kegiatan  kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, proses mengambil keputusan, kebijakan maupun interaksi sosial antarkomponen di sekolah.  Budaya  sekolah  adalah  suasana  kehidupan sekolah tempat peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya, dan antaranggota kelompok masyarakat sekolah.Interaksi internal kelompok dan  antarkelompok  terikat  oleh  berbagai aturan, norma, moral serta etika bersama  yang berlaku di  suatu  sekolah.Kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja keras, disiplin, kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa kebangsaan,  dan tanggung jawab merupakan nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya sekolah. Pengembangan nilai-nilai dalam  pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, guru, konselor,  tenaga  administrasi  ketika  berkomunikasi dengan peserta didik dan menggunakan fasilitas sekolah.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar